Rabu, 24 September 2014

Anatomi Dan Fisiologi Persarafan




A.    ANATOMI DAN FISIOLOGI 
Secara anatomis PNS dibagi menjadi 31 pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf kranial. Saraf perifer dapat terdiri dari neuron-neuron yang menerima pesan-pesan neural sensoris (aferen) yang menuju ke CNS dan/ atau menerima pesan-pesan neural motoris (eferen) dari CNS. Saraf-saraf spinal menyalurkan baik pesan-pesan aferen maupun pesan-pesan eferen dan dengan demikian saraf-saraf spinal dinamakan saraf campuran. Saraf-saraf kranial berasal dari bagian permukaan otak. Lima pasang merupakan saraf motoris, tiga pasang merupakan saraf sensoris dan empat pasang merupakan saraf campuran secara fungsional PNS dibagi menjadi sistemm saraf somatis dan system saraf otonom.
Sistem saraf somatis terdiri dari saraf campuran. Bagian aferen membawa baik informasi sensoris yang disadari mauun informasi sensoris yang tak disadari (misalnya nyeri,suhu,raba,proprioseptik yang disadari maupun yang tak disadari, penglihatan,rasa, pendengaran,dan penciuman.)  dari kepala dinding tubuh dan ekstremitas. Saraf eferen terutama berhubungan dengan otot rangka tubuh. System saraf somatic (SNS) menangani informasi dan respon terhadap lingkungan eksterna.
System saraf otonom (ANS) juga merupakan system saraf campuran serabut-serabut aferen membawa masukan dari organ-organ viseral (bagian yang menangani pengaturan denyut jantung, diameter pembuluh darah, pernapasan,pencernaan makanan, rasa lapar, mual,pembuangan dan sebagainya) saraf eferen motoris ANS mempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar-kelenjar fiseral.ANS terutama menangani pengaturan fungsi visceral dan interaksinya dengan lingkungan interna. Sistem otonom dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama adalah PANS : system saraf otonom parasimpatis dan SANS : system susunan otonom simpatis. Bagian simpatis meniggalkan CNS dari daerah torakal dan lumbal (torakolumbar) medula spinalis. Bagian para simpatis keluar dari otak (melalui komponen-komponen saraf kranial) dan bagian sakral medulla spinalis. Beberapa fungsi simpatis adalah peningkatan kecepatan denyut jantung dan pernapasan, dan penurunan aktivitas saluran cerna.
System persarafan terdiri dari otak, medulla spinalis, dan saraf perifer. Struktur-struktur ini bertanggung jawab untuk kontrol dan koordinasi aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls tersebut berlangsung melalui serat-serat saraf dan jaras-jaras secara langsung dan terus menerus. Responnya seketika sebagai hasil dari perubahan potensial elektrik, yang mentransmisikan sinyal-sinyal.

1.      Otak
Otak dibagi menjadi tiga bagian besar; serebrum, batang otak, dan serebelum. Semua berada dalam satu bagian struktur yang disebut tengkorak, yang juga melindungi otak dari cedera. Empat tulang yang berhubuhngan membentuk tulang frontal, parietal, temporal, dan oksipital. Pada dasar tengkorak terdiri dari tiga bagian fosa-fosa. Bagian fosa anterior berisi lobus frontal serebral bagian hemisfer; bagian tengah fosa berisi lobus parietal, temporal dan oksipital dan bagian fossa posterior berisi batang otak dan medulla.
2.      Meningen
Dibawah tengkorak, otak dan medulla spinalis ditutup tiga membrane atau meningen. Komposisi meningan berupa jaringan serabut penghubung yang melindungi, mendukung, dan memelihara otak. Meningen terdiri dari dura mater. Arakhnoid dan pia mater.
a.       Dura mater
Lapisan paling luar; menutup otak dan medulla spinalis. Sifat dura mater liat, tebal tidak elastis, berupa serabut dan berwarna abu-abu bagian pemisah dura : falx serebri yang memisahkan kedua hemisfer di bagian longitudinal dan membentuk tentorium, yang merupakan lipatan dari dura yang membentuk jaringan – jaringan membran yang kuat.jaring ini mendukung hemisfer dan memisahkan hemisfer dengan bagian bawah otak (fossa posterior ) jika tekanaan di dalam rongga otak meningkat,jaringan  otak tertekan ke arah tentorium atau berpindah ke bawah,keadaan ini di sebut herniasi
b.      Arakhnoid
Merupakan membran bagian tengah membran yang bersifat  tipis dan lembut ini menyerupai  sarang laba – laba,oleh karena itu disebut arakhnoid. Membran ini berwarna putih karena tidak  dialiri darah. Pada dinding arachnoid terdapat pleksus khoroid,yang bertanggung jawab memproduksi cairan  serebrospinal (CSS). Membran yang mempunyai bentuk seperti jari tangan ini disebut araknoid  vili,yang mengabsorbsi cairan serebrospinal (CSS).pada usia pada usia normal, CSS diproduksi 500 ml per hari tetapi 150 ml diabsorbsi oleh villi. Villi mengabsorbsi  CSS juga pada saat darah masuk ke dalam system ( akibat trauma,pecahnya aneurisma, stroke dan lain – lain) dan yang mengakibatkan sumbatan.bila villi arachnoid   tersumbat ( peningkatan ukuran ventrikel)dapat menyebabkan hidrosefalus.
c.       Pia mater
Membran  yang paling dalam,berupa  dinding yang tipis,transparan, yang menutupi  otak dan meluas ke setiap lapisan daerah otak.
3.      Serebrum
Serebrum terdiri dari dua hemisfer dan empat lobus substansia grisea terdapat pada bagian luar dinding serebrum dan substansia alba menutupi dinding serebrum bagian dalam.  Pada prinsipnya komposisi substansi grisea yang terbentuk dari badan sel  saraf memenuhi korteks serebri, nucleus dan basal ganglia. Subtansi alba  terdiri dari sel sel  saraf yang menghubungkan  bagian otak dengan bagian yang lain. Sebagian besar  hemisfer serebri  (telensefalon) berisi jaringan system  saraf pusat  (SPP).area inilah yang mengontrol  fungsi motoric tertinggi,yaitu terhadap  fungsi individu  dan intelegensi.keempat lobus serebrum  adalah sebagai  berikut.

a.       Lobus frontal
Lobus frontal merupakan lobus terbesar yang terletak pada fosa anterior  area ini mengontrol perilaku individu, membuat keputusan,kepribadian, dan menahan diri.
b.      Lobus pariental
Lobus pariental di sebut juga  lobus sensorik. Area ini menginterpretasikan sensasi.sensasi rasa yang tidak berpengaruh adalah bahu.lobus parietal mengatur individu untuk mengetahui posisi dan letak bagian tubuhnya. Kerusakan pada daerah ini menyebabkan sindrom  hemineglect
c.       Lobus temporal
Lobus temporal berfungsi untuk menginteraksikan sensasi pengecap,penciuman,dan pendengaran.memori jangka pendek sangat berhubungan dengan daerah ini.
d.      Lobus oksipital
Terletak pada lobus posterior hemisfer serebri. Bagian oini bertanggung jawab menginterprestasikan  penglihatan.
Korpus kalosum adalah kumpulan serat – serat saraf  tepi. Korpus kalosum menghubungankan kedua hemisfer otak dan bertanggung jawab dalam transmisi informasi dari salah satu sisi otak kebagian lain. Informasi ini meliputi sensorik memori dan belajar menggunakan alat gerak kiri. Beberapa orang dominan menggunakan tangan kiri mempunyai serebri kiri dengan kemampuan lebih dari pada bicara, bahasa, aritmatika, dan fungsi analisis  daerah hemisfer yang tidak dominan bertanggung jawab dalam ke mampuan geometrik, penglihatan, serta membuat pola dan fungsi musikal.Basal,ganglia terdiri atas sejumlah nucleus dan terletak di bagian  terdalam hemisfer serebri, bertanggung jawab mengontrol gerakan halus tubuh, kedua tangan, dan ekstremitas bagian bawah.

4.      Diensefalon
Merupakan fosa bagian tengah otak yang terdiri atas (thalamus) di kiri dan kanan fenrikulus,tertius, hypotalamus di ventral, dan kelenjar hipofisis.
a.       Talamus
Berada pada salah satu sisi  seperti ventrikel dan aktifitas primernya sebagai pusat penyambung sensasi bahu yang di terimah. Semua inplus memori, sensasi, dan nyeri melalui bagian ini.
b.      Hipotalamus
Terletak pada anterior thalamus.hipotalamus berfungsi mengatur system saraf otonom. Hipotalamus bekerja sama dengan hipofisis mempertahankan keseimbangan cairan, pengaturan suhu tubuh melalui peningkatan faso konstriksi atau faso dilatasi, dan memengaruhu sekresi hormonal dengan kelenjar hipofisis. Hipotalamus berperan sebagai pusat lapar, mengatur berat badan, siklus tidur, tekanan darah, perilaku agresif dan seksual, serta pusat respon emosional( misanyal rasa malu, marah,depresi, panic dan takut.
c.       Kelenjar hipofisis
Di anggap sebagai master kelenjar karena sejumlah hormone – hormone dan fungsinya diatur oleh kelenjar ini.dengan hormone – hormonnya hipofisis dapat mengontrol fungsi ginjal, rangkreas, oragan –organ reproduksi, tiroid,korteks adrenal dan organ - organ lain.hipofisis merupakan bagian otak yang tiga kali sering timbul tumor pada orang dewasa,biasanya terdeteksi dengan tanda dan gejala,fisik yang dapat menyebar ke hipofisis. Hipofisis lobus anterior memproduksi hormone pertumbuhan, hormone adrenokortikotropik (ACTH).prolaktin, hormone perangsang  tiroid (TSH) hormone folikel (FSH) dan luteinizing hormone (LH).lobus posterior  berisi hormone  antidiuretic (ADH) yang mengatur sekresi dan retensi cairan pada ginja. Dua sindrom yang sering muncul  dihubungkan dengan abnormalitas ADH adalah diabetes insipidus (DI) dan sindrom ketidaktepatan ADH  (SIADH)
Serabut – serabut saraf dari semua bagian  korteks berkumpul dalam setiap hemisfer dan kiri keluar dalam bentuk bundel  yang padat yang disebut kapsul internal. Kemudian masuk pons dan medula,, dengan masing masing  bundel secara bersamaan menyilang  ke posisi yang berlawanan. Beberapa akson akson ini membuat hubungan  dengan akson akson dari serebelum,basal ganglia, talamus dan hipotalamus  beberapa akson  lain menyambung  dengan sel sel saraf otak. Serabut – serabut saraf lain dari korteks dan pusat subkortikal  melalui saluaran pons dan medulla menuju medulla spinalis
5.      Fungsi korteks serebral
a.       Bagian posterior  pada masing masing hemisfer berperan pada semua aspek persepsi penglihatan. Bagian lateral atau lobus temporal berperan sebagai pusat pendengaran. Daerah pusat bagian  tengah atau zona pariental,posterior, sampai fisura rollando berkaitan  dengan gerakan yang di sadari
b.      Daerah bawah dahi yaitu lobus  frontal terdapat sekumpulan jaras saraf yang berperan memutuskan sikap emosi dan responya serta berperan dalam mengolah pikiran. Kerusakan daerah lobus frontal akibat trauma atau penyakit akan memengaruhi kepribadian,perilaku,rasa humor,sopan,santun,pengendalian  diri, dan motivasi seseorang.
6.      Batang otak
Batang otak terletak pada fosa anterior. Batang otak terdiri atas mesenfalon.pons., dan medulla oblongata ( otak tengah  (midbrain) atau mesefalon  ( mesencephalon ) adalah bagian sempit otak yang melewatri incisura tertori yang menghubungakan pons dan serebellum dengan hemisfer serebrum. Bagian ini terdiri  atas jalur sensorik dan motoric serta sebagai pusat pendengaran atau penglihatan.
a.       Pons terletak di depan serebellum, diantara mesenfalon  dan medulla oblongata  dan merupakan jembatan antara dua bagian sereblum,serta antara medulla dan serebrum. Pons berisi jaras sensorik dan motoric.
b.      Medulla oblongata meneruskan serabut – serabut motoric dari medulla spinalis ke otak. Medulla oblongata berbentuk kerucut yang menghubungkan  pons dengan medulla spinalis. Serabut serabut motoric  menyilang pada daerah  ini pons juga berisi pusat pusat penting dalam mengontrol jantung, pernapasan, dan tekanan darah serta sebagai inti saraf otak ke 5 sampai ke 8.

7.      Serebellum
Terletak pada fosa cranii posterior dan terpisah dari hemisfer serebral, lipatan dura mater,tentorium serebellum ( di bawah tentorium cerebelli) serebellum terletak di posterior pons dan medulla oblongata. Serebellum terdiri atas dua hemisfer yang di hubungkan oleh bagian tengah yang disebut vermin. Serebellum  di hubungkan dengan mesefalon  oleh pedunculus  cerebellaris superior,dengan pons oleh pedunculus  cerebellaris inferior.serebellum mempunyai  beberapa aktivitas, yaitu merangsang, menghambat, dan bertanggung jawab terhadap koordinasi dan gerakan halus. Serebellum juga berperan dalam mengontrol gerakan, keseimbangan, posisi, dan mengintegrasikan impuls sensorik.

B.     SIRKULASI SEREBRAL
Sirkulasi serebral menerima kira – kira  20% dari curah jantung  atau 750 ml per menit. Sirkulasi ini sangat di butuhkan karena otak tidak menyimpan makanan, sementara kebutuhan metabolismenya tinggi. Aliran darah otak unik karena melawan gravitasi. Darah arteri mengalir dari bawah  dan darah vena mengalir dari atas. Kurangnya penambahan aliran darah kolateral dapat menyebabkan  jaringan rusak secra permanen  ( irreversible)  ini berbeda dengan organ tubuh lainnya  yang cepat menoleransi bila aliran darah menurun karena aliran kolateralnya adekuat.
1.      Arteri-arteri
Darah arteri di suplai ke otak berasal dari dua arteri carotid internal dan dua arteri vertebral dan meluas ke system percabangan. Carotid internal di bentuk dari percabangan dua carotid dan memberikan sirkulasi darah otak bagian anterior. Arteri – arteri vertebral adalah cabang dari arteri subklavia, mengalir ke belakang dan naik pada satu sisi tulang belakang bagian vertical dan masuk ke tengkorak melalui foramen magnum. Kemudian saling berhubungan menjadi arteri basilaris membagi menjadidua cabang pada arteri serebralis bagian posterior.
2.      Sirkulus Willisi
Pada dasar otak di sekitar kelenjar hipofisis, sebuah lingkaran arteri terbentuk diantara rangkaian arteri carotid internal dan vertebral lingkaran ini di sebut sirkulus willisi yang dibentuk dari cabang – cabang arteri carotid internal, anterior dan arteri serebral bagian tengah, dan arteri penghubung  anterior dan posterior  aliran darah sirkulus willisi secara langsung mempengaruhi sirkulasi anterior dan posterior serebral, arteri – arteri pada sirkulus willisi secara langsung mempengaruhi sirkulasi anterior dan posterior serebral,arteri arteri pada sirkulus wilisi memberi rute alternative pada aliran darah jika salah satu peran arteri mayor tersumbat.anatomis anterial sepanjang sirkulus willisi merupakan daerah yang sering mengalami aneurisma, mungkin bersifat kongenital. Aneurisma dapat terjadi bila tekanan darah meningkat, yang menyebabkan dinding arteri menjadi menggelembung keluar seperti balon. Aneurisma yang berdekatan dengan struktur serebral, seperti penekanan pada khiasma optikum yang menyebabkan gangguan penglihatan. Jika arteri tersumbat karena spasme vaskuler, emboli, atau karena trombus dapat menyebabkan sumbatan aliran darah ke distal neuron –neuron dan hal ini mengakibatkan sel sel neuron cepat nekrosis. Keadan ini mengakibatkan stroke ( cedera serebrovaskular atau infark ) pengaruh sumbatan pembuluh darah tergantung pada pembuluh darah dan pada daerah otak yang terserang.
3.      Vena
Aliran vena untuk otak tidak menyertai sirkulasi arteri sebagaimana pada struktur organ lain. Vena-vena besar. Persilangan pada subarachnoid dan penggosongan sinus dural yang luas dapat memengaruhi vascular yang terbentang dalam dura mater yang kuat. Jaringan kerja pada sinus-sinus membawa vena keluar dari otak dan menyebabkan pengosongan vena jugularis interna menuju system sirkulasi pusat. Vena-vena serebri bersifat unik, karena vena-vena ini tidak seperti vena-vena lain. Vena-vena serbri tidak berkatup sehingga tidak dapat mencegah aliran darah balik.

C.    BARIER DARAH OTAK
Sistem saraf pusat tidak dapat ditembus beberapah zat yang ada pada sirkulasi darah (misalnya zat warna, obat-obatan, antibiotic). Setelah disuntikan ke dalam aliran darah, zat-zat ini tidak dapat menjangkau neuron-neuron SSP. System ini disebut dengan barier darah otak. Sel-sel endotel pada kapiler-kapiler otak membentuk peraturan yang kuat sehingga tercipta barier terhadap molekul besar yang masuk ke dalam cairan serebrospinal (CSS) disebabkan oleh rendahnya permeabilitas terhadap sel-sel yang keluar pada pleksus khoroid. Semua zat yang masuk ke dalam CSS ini harus disaring melalui membran kapiler pleksuskhoroid apabila terjadi trauma, edema serebri, dan hipoksemia serebri maka dengan adanya barier darah otak perlu dilakukan pemilihan obat-obatan yang dapat memengaruhi SSP.
1.      Cairan serebrospinal
Cairan serebrospinal (CSS) merupakan cairan bening dan mempunyai berat jenis 1,007. CSS diproduksi di dalam ventrikel dan bersirkulasi dari sekitar otak dan medulla spinalis melalui system ventricular. Ventrikel terdiri atas ventrikel lateral kanan dan kiri, serta ventrikel ketiga dan keempat. Kedua ventrikel keluar ke ventrikel ketiga pada foramen antara ventrikel dan lamina, semuanya berada di kanalis vertebralis.

2.      Medulla spinalis
Medula spinalis dan batang otak membentuk struktur kontinu yang keluar dari hemisfer serebral sebagai penghubung otak dan saraf perifer. Panjangnya rata-rata 45 cm dan menipis pada jari-jari medula spinalis yang memanjang dari foramen magnum di dasar tengkorak sampai bagian atas lumbal kedua adalah akar saraf. Akar saraf yang memanjang melebihi konus dan menyurupai ekor kuda disebut kauda equine.
Medula spinalis tersusun dari 33 segmen servikal, 12 segmen torakal, 5 segmen lumbal, 5 segmen sacral, dan 5 segmen koksigeus. Medula spinalis mempunyai 31 pasang saraf spinal, masing-masing segmen mempunyai percabangan untuk setiap sisi. Medula spinalis terdiri atas substansia grisea dan substansi alba pada bagian internal. Pada medula spinalis, substansia grisea berada di bagian tengah, sedangkan substansia alba mengelilingi substansia grisea.

3.      Saraf saraf spinalis
Medula spinalis tersusun dari 33 segmen servikal, 12 segmen torakal, 5 segmen lumbal, 5 segmen sacral, dan 5 segmen koksigeus. Medula spinalis mempunyai 31 pasang saraf spinal, masing-masing segmen mempunyai percabangan untuk setiap sisi. Medula spinalis terdiri atas substansia grisea dan substansi alba pada bagian internal. Pada medula spinalis, substansia grisea berada di bagian tengah, sedangkan substansia alba mengelilingi substansia grisea.

4.      Kolumna vertebra
Kolumna vertebral melindungi medulla spinalis, memungkinkan gerakan kepala dan tungkai, dan menstabilkan struktur tulang untuk ambulasi. Vertebra terpisah oleh potongan potongan kecuali servikal pertama dan kedua, sakral dan tulang belakang koksigius. Masing masing tulang belakang mempunyai hubungan dengan ventral tubuh dan dorsal atw lengkungan saraf, di mana semua berada di bagian posterior tubuh. Seterusnya lengkung saraf terbagi dua yaitu pedikel dan lamina. Badan vertebra, arkus saraf, pedikel dan lamina semuanya berada di kanalis vertebralis.

5.      Struktur medulla spinalis
Medulla spinalis di kelilingi oleh meningen, dura, arachnoid dan pia meter. Di antara dua meter dan kanalis vetebralis terdapat ruang  epidural. Medulla spinalis berbentuk struktur H dengan badan sel saraf  (substansia alba). Bagian bawah yang berbentuk H meluas dari bagian atas dan bersamaan menuju bagian tanduk anterior             (anterior horns) keadan tanduk - tanduk ini berupa sel sel mempunyai serabut serabut, yang membentuk ujung akar anterior ( motorik) dan berfungsi untuk aktifitas  yang di sadari dan aktiifitas reflex  dari otot otot yang berhubungan dengan medulla spinalis. Bagian posterior yang tipis  (upper horns )  mengandung sel sel berupa serabut serabut yang masuk ke ujung akar posterior  ( sensorik) dan kemudian bertidak sebagai relay station dalam jaras reflex atau sensorik.
Pada bagian torakal medulla spinalis adalah projeksi dari masing masing sisi di bagian crossbar H subtansia grisea yang di sebut tanduk lateral ( lateral horn ). Tanduk lateral mengandung sel sel yang memberikan reaksi serabut autonom bagian simpatis. Serabut serabut ini meniggalkan medulla spinalis melalui akar anterior di dalam segmen torakal dan segmen lumbar bagian atas.




6.      Traktus spinalis
Substansia alba membentuk bagian medulla spinalis yang besar dan dapat terbagi menjadi tiga kelompok serabut-srabut disebut traktus atau jaras traktus posterior menyalurkan sensasi, presepsi terhadap sentuhan, getaran, posisi, dan gerakan pasif bagian-bagian tubuh. Sebelum menjangkau daerah-daerah daerah korteks serebri, serabut-serabut ini menyilang ke daerah yang berlawanan pada medulla oblongata. Traktus spinotalamus (serabut-serabut segera menyilang kesisi yang berlawanan dan masuk medulla spinalis dan naik). Bagian ini bertugas mengirim impuls nyeri dan temperature ke thalamus dan korteks serebri. Traktus lateral (pyramidal, kortikospinal) mennyalurkan impuls motoric ke sel-sel tanduk anterior dari sisi yang berlawanan di otak. Serabut-serabut desenden merupakan sel-sel saraf yang didapat pada daerah sebelum pusat korteks. Bagian ini menyilang di medulla oblongata yang disebut piramida.  -11 
D. RANGKUMAN
Secara anatomis PNS dibagi menjadi 31 pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf kranial. Saraf perifer dapat terdiri dari neuron-neuron yang menerima pesan-pesan neural sensoris (aferen) yang menuju ke CNS dan/ atau menerima pesan-pesan neural motoris (eferen) dari CNS. Saraf-saraf spinal menyalurkan baik pesan-pesan aferen maupun pesan-pesan eferen dan dengan demikian saraf-saraf spinal dinamakan saraf campuran. Saraf-saraf kranial berasal dari bagian permukaan otak.
Sistem persarafan terdiri dari otak, medulla spinalis, dan saraf perifer. Struktur-struktur ini bertanggung jawab untuk kontrol dan koordinasi aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls tersebut berlangsung melalui serat-serat saraf dan jaras-jaras secara langsung dan terus menerus. Responnya seketika sebagai hasil dari perubahan potensial elektrik, yang mentransmisikan sinyal-sinyal.


1.      Otak 
2.      Meningen
a.       Dura mater
b.      Arakhnoid
c.       Pia mater
3.      Serebrum
a.       Lobus frontal
b.      Lobus temporal
c.       Lobus oksipital
Korpus kalosum adalah kumpulan serat – serat saraf  tepi. Korpus kalosum menghubungankan kedua hemisfer otak dan bertanggung jawab dalam transmisi informasi dari salah satu sisi otak kebagian lain.

BARIER DARAH OTAK
Sistem saraf pusat tidak dapat ditembus beberapah zat yang ada pada sirkulasi darah (misalnya zat warna, obat-obatan, antibiotic). Setelah disuntikan ke dalam aliran darah, zat-zat ini tidak dapat menjangkau neuron-neuron SSP. System ini disebut dengan barier darah otak. Sel-sel endotel pada kapiler-kapiler otak membentuk peraturan yang kuat sehingga tercipta barier terhadap molekul besar yang masuk ke dalam cairan serebrospinal (CSS) disebabkan oleh rendahnya permeabilitas terhadap sel-sel yang keluar pada pleksus khoroid. Semua zat yang masuk ke dalam CSS ini harus disaring melalui membran kapiler pleksuskhoroid apabila terjadi trauma, edema serebri, dan hipoksemia serebri maka dengan adanya barier darah otak perlu dilakukan pemilihan obat-obatan yang dapat memengaruhi SSP.
7.      Cairan serebrospinal
8.      Medulla spinalis
9.      Saraf saraf spinalis
10.  Kolumna vertebra
11.  Struktur medulla spinalis
12.  Traktus spinalis




                                     
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar