A.
ANATOMI DAN
FISIOLOGI
Secara anatomis PNS dibagi menjadi 31 pasang saraf
spinal dan 12 pasang saraf kranial. Saraf
perifer dapat terdiri dari neuron-neuron yang menerima pesan-pesan neural
sensoris (aferen) yang menuju ke CNS dan/ atau menerima pesan-pesan neural
motoris (eferen) dari CNS. Saraf-saraf spinal menyalurkan baik pesan-pesan
aferen maupun pesan-pesan eferen dan dengan demikian saraf-saraf spinal
dinamakan saraf campuran. Saraf-saraf kranial berasal dari bagian permukaan
otak. Lima pasang merupakan saraf motoris, tiga pasang merupakan saraf sensoris
dan empat pasang merupakan saraf campuran secara fungsional PNS dibagi menjadi
sistemm saraf somatis dan system saraf otonom.
Sistem saraf
somatis terdiri dari saraf
campuran. Bagian aferen membawa baik informasi sensoris yang disadari mauun
informasi sensoris yang tak disadari (misalnya nyeri,suhu,raba,proprioseptik
yang disadari maupun yang tak disadari, penglihatan,rasa, pendengaran,dan
penciuman.) dari kepala dinding tubuh
dan ekstremitas. Saraf eferen terutama berhubungan dengan otot rangka tubuh.
System saraf somatic (SNS) menangani informasi dan respon terhadap lingkungan
eksterna.
System saraf
otonom (ANS) juga merupakan
system saraf campuran serabut-serabut aferen membawa masukan dari organ-organ
viseral (bagian yang menangani pengaturan denyut jantung, diameter pembuluh
darah, pernapasan,pencernaan makanan, rasa lapar, mual,pembuangan dan
sebagainya) saraf eferen motoris ANS mempersarafi otot polos, otot jantung dan
kelenjar-kelenjar fiseral.ANS terutama menangani pengaturan fungsi visceral dan
interaksinya dengan lingkungan interna. Sistem otonom dibagi menjadi dua
bagian, bagian pertama adalah PANS : system saraf otonom parasimpatis dan SANS
: system susunan otonom simpatis. Bagian simpatis meniggalkan CNS dari daerah
torakal dan lumbal (torakolumbar) medula spinalis. Bagian para simpatis keluar dari
otak (melalui komponen-komponen saraf kranial) dan bagian sakral medulla
spinalis. Beberapa fungsi simpatis adalah peningkatan kecepatan denyut jantung
dan pernapasan, dan penurunan aktivitas saluran cerna.
System persarafan terdiri dari otak, medulla spinalis,
dan saraf perifer. Struktur-struktur ini bertanggung jawab untuk kontrol dan
koordinasi aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan
impuls tersebut berlangsung melalui serat-serat saraf dan jaras-jaras secara
langsung dan terus menerus. Responnya seketika sebagai hasil dari perubahan
potensial elektrik, yang mentransmisikan sinyal-sinyal.
1.
Otak
Otak
dibagi menjadi tiga bagian besar; serebrum, batang otak, dan serebelum. Semua
berada dalam satu bagian struktur yang disebut tengkorak, yang juga melindungi
otak dari cedera. Empat tulang yang berhubuhngan membentuk tulang frontal,
parietal, temporal, dan oksipital. Pada dasar tengkorak terdiri dari tiga
bagian fosa-fosa. Bagian fosa anterior berisi lobus frontal serebral bagian
hemisfer; bagian tengah fosa berisi lobus parietal, temporal dan oksipital dan
bagian fossa posterior berisi batang otak dan medulla.
2.
Meningen
Dibawah
tengkorak, otak dan medulla spinalis ditutup tiga membrane atau meningen.
Komposisi meningan berupa jaringan serabut penghubung yang melindungi,
mendukung, dan memelihara otak. Meningen terdiri dari dura mater. Arakhnoid dan
pia mater.
a.
Dura mater
Lapisan paling luar; menutup otak dan medulla
spinalis. Sifat dura mater liat, tebal tidak elastis, berupa serabut dan
berwarna abu-abu bagian pemisah dura : falx serebri yang memisahkan kedua
hemisfer di bagian longitudinal dan membentuk
tentorium, yang merupakan lipatan dari dura yang membentuk jaringan – jaringan
membran yang kuat.jaring ini mendukung hemisfer dan memisahkan hemisfer dengan
bagian bawah otak (fossa posterior ) jika tekanaan di dalam rongga otak
meningkat,jaringan otak tertekan ke arah
tentorium atau berpindah ke bawah,keadaan ini di sebut herniasi
b. Arakhnoid
Merupakan membran bagian tengah membran yang
bersifat tipis dan lembut ini
menyerupai sarang laba – laba,oleh
karena itu disebut arakhnoid. Membran ini berwarna putih karena tidak dialiri darah. Pada dinding arachnoid
terdapat pleksus khoroid,yang bertanggung jawab memproduksi cairan serebrospinal (CSS). Membran yang mempunyai
bentuk seperti jari tangan ini disebut araknoid
vili,yang mengabsorbsi cairan serebrospinal (CSS).pada usia pada usia
normal, CSS diproduksi 500 ml per hari tetapi 150 ml diabsorbsi oleh villi.
Villi mengabsorbsi CSS juga pada saat
darah masuk ke dalam system ( akibat trauma,pecahnya aneurisma, stroke dan lain
– lain) dan yang mengakibatkan sumbatan.bila villi arachnoid tersumbat ( peningkatan ukuran ventrikel)dapat
menyebabkan hidrosefalus.
c. Pia
mater
Membran yang paling dalam,berupa dinding yang tipis,transparan, yang
menutupi otak dan meluas ke setiap
lapisan daerah otak.
3. Serebrum
Serebrum
terdiri dari dua hemisfer dan empat lobus substansia grisea terdapat pada
bagian luar dinding serebrum dan substansia alba menutupi dinding serebrum
bagian dalam. Pada prinsipnya komposisi
substansi grisea yang terbentuk dari badan sel
saraf memenuhi korteks serebri, nucleus dan basal ganglia. Subtansi
alba terdiri dari sel sel saraf yang menghubungkan bagian otak dengan bagian yang lain. Sebagian
besar hemisfer serebri (telensefalon) berisi jaringan system saraf pusat
(SPP).area inilah yang mengontrol
fungsi motoric tertinggi,yaitu terhadap
fungsi individu dan
intelegensi.keempat lobus serebrum
adalah sebagai berikut.
a. Lobus
frontal
Lobus
frontal merupakan lobus terbesar yang terletak pada fosa anterior area ini mengontrol perilaku individu,
membuat keputusan,kepribadian, dan menahan diri.
b. Lobus
pariental
Lobus
pariental di sebut juga lobus sensorik.
Area ini menginterpretasikan sensasi.sensasi rasa yang tidak berpengaruh adalah
bahu.lobus parietal mengatur individu untuk mengetahui posisi dan letak bagian
tubuhnya. Kerusakan pada daerah ini menyebabkan sindrom hemineglect
c. Lobus
temporal
Lobus
temporal berfungsi untuk menginteraksikan sensasi pengecap,penciuman,dan
pendengaran.memori jangka pendek sangat berhubungan dengan daerah ini.
d. Lobus
oksipital
Terletak
pada lobus posterior hemisfer serebri. Bagian oini bertanggung jawab
menginterprestasikan penglihatan.
Korpus kalosum adalah
kumpulan serat – serat saraf tepi.
Korpus kalosum menghubungankan kedua hemisfer otak dan bertanggung jawab dalam
transmisi informasi dari salah satu sisi otak kebagian lain. Informasi ini
meliputi sensorik memori dan belajar menggunakan alat gerak kiri. Beberapa
orang dominan menggunakan tangan kiri mempunyai serebri kiri dengan kemampuan lebih dari pada bicara,
bahasa, aritmatika, dan fungsi analisis
daerah hemisfer yang tidak dominan bertanggung jawab dalam ke mampuan
geometrik, penglihatan, serta membuat pola dan fungsi musikal.Basal,ganglia
terdiri atas sejumlah nucleus dan terletak di bagian terdalam hemisfer serebri, bertanggung jawab
mengontrol gerakan halus tubuh, kedua tangan, dan ekstremitas bagian bawah.
4. Diensefalon
Merupakan
fosa bagian tengah otak yang terdiri atas (thalamus) di kiri dan kanan
fenrikulus,tertius, hypotalamus di ventral, dan kelenjar hipofisis.
a. Talamus
Berada
pada salah satu sisi seperti ventrikel
dan aktifitas primernya sebagai pusat penyambung sensasi bahu yang di terimah.
Semua inplus memori, sensasi, dan nyeri melalui bagian ini.
b. Hipotalamus
Terletak
pada anterior thalamus.hipotalamus berfungsi mengatur system saraf otonom.
Hipotalamus bekerja sama dengan hipofisis mempertahankan keseimbangan cairan,
pengaturan suhu tubuh melalui peningkatan faso konstriksi atau faso dilatasi,
dan memengaruhu sekresi hormonal dengan kelenjar hipofisis. Hipotalamus
berperan sebagai pusat lapar, mengatur berat badan, siklus tidur, tekanan
darah, perilaku agresif dan seksual, serta pusat respon emosional( misanyal
rasa malu, marah,depresi, panic dan takut.
c. Kelenjar
hipofisis
Di
anggap sebagai master kelenjar karena sejumlah hormone – hormone dan fungsinya
diatur oleh kelenjar ini.dengan hormone – hormonnya hipofisis dapat mengontrol
fungsi ginjal, rangkreas, oragan –organ reproduksi, tiroid,korteks adrenal dan
organ - organ lain.hipofisis merupakan bagian otak yang tiga kali sering timbul
tumor pada orang dewasa,biasanya terdeteksi dengan tanda dan gejala,fisik yang
dapat menyebar ke hipofisis. Hipofisis lobus anterior memproduksi hormone
pertumbuhan, hormone adrenokortikotropik (ACTH).prolaktin, hormone
perangsang tiroid (TSH) hormone folikel
(FSH) dan luteinizing hormone (LH).lobus posterior berisi hormone antidiuretic (ADH) yang mengatur sekresi dan
retensi cairan pada ginja. Dua sindrom yang sering muncul dihubungkan dengan abnormalitas ADH adalah
diabetes insipidus (DI) dan sindrom ketidaktepatan ADH (SIADH)
Serabut – serabut saraf dari semua bagian korteks berkumpul dalam setiap hemisfer dan
kiri keluar dalam bentuk bundel yang
padat yang disebut kapsul internal. Kemudian
masuk pons dan medula,, dengan
masing masing bundel secara bersamaan
menyilang ke posisi yang berlawanan.
Beberapa akson akson ini membuat hubungan
dengan akson akson dari serebelum,basal ganglia, talamus dan
hipotalamus beberapa akson lain menyambung dengan sel sel saraf otak. Serabut – serabut
saraf lain dari korteks dan pusat subkortikal
melalui saluaran pons dan medulla menuju medulla spinalis
5. Fungsi
korteks serebral
a. Bagian
posterior pada masing masing hemisfer
berperan pada semua aspek persepsi penglihatan. Bagian lateral atau lobus
temporal berperan sebagai pusat pendengaran. Daerah pusat bagian tengah atau zona pariental,posterior, sampai
fisura rollando berkaitan dengan gerakan
yang di sadari
b. Daerah
bawah dahi yaitu lobus frontal terdapat
sekumpulan jaras saraf yang berperan memutuskan sikap emosi dan responya serta
berperan dalam mengolah pikiran. Kerusakan daerah lobus frontal akibat trauma
atau penyakit akan memengaruhi kepribadian,perilaku,rasa
humor,sopan,santun,pengendalian diri,
dan motivasi seseorang.
6. Batang
otak
Batang
otak terletak pada fosa anterior. Batang otak terdiri atas mesenfalon.pons.,
dan medulla oblongata ( otak tengah
(midbrain) atau mesefalon (
mesencephalon ) adalah bagian sempit otak yang melewatri incisura tertori yang
menghubungakan pons dan serebellum dengan hemisfer serebrum. Bagian ini
terdiri atas jalur sensorik dan motoric
serta sebagai pusat pendengaran atau penglihatan.
a. Pons
terletak di depan serebellum, diantara mesenfalon dan medulla oblongata dan merupakan jembatan antara dua bagian
sereblum,serta antara medulla dan serebrum. Pons berisi jaras sensorik dan
motoric.
b.
Medulla oblongata meneruskan serabut –
serabut motoric dari medulla spinalis ke otak. Medulla oblongata berbentuk
kerucut yang menghubungkan pons dengan
medulla spinalis. Serabut serabut motoric
menyilang pada daerah ini pons
juga berisi pusat pusat penting dalam mengontrol jantung, pernapasan, dan
tekanan darah serta sebagai inti saraf otak ke 5 sampai ke 8.
7. Serebellum
Terletak
pada fosa cranii posterior dan terpisah dari hemisfer serebral, lipatan dura
mater,tentorium serebellum ( di bawah tentorium cerebelli) serebellum terletak
di posterior pons dan medulla oblongata. Serebellum terdiri atas dua hemisfer
yang di hubungkan oleh bagian tengah yang disebut vermin. Serebellum di hubungkan dengan mesefalon oleh pedunculus cerebellaris superior,dengan pons oleh
pedunculus cerebellaris
inferior.serebellum mempunyai beberapa
aktivitas, yaitu merangsang, menghambat, dan bertanggung jawab terhadap
koordinasi dan gerakan halus. Serebellum juga berperan dalam mengontrol gerakan,
keseimbangan, posisi, dan mengintegrasikan impuls sensorik.
B.
SIRKULASI
SEREBRAL
Sirkulasi serebral
menerima kira – kira 20% dari curah
jantung atau 750 ml per menit. Sirkulasi
ini sangat di butuhkan karena otak tidak menyimpan makanan, sementara kebutuhan
metabolismenya tinggi. Aliran darah otak unik karena melawan gravitasi. Darah
arteri mengalir dari bawah dan darah
vena mengalir dari atas. Kurangnya penambahan aliran darah kolateral dapat
menyebabkan jaringan rusak secra
permanen ( irreversible) ini berbeda dengan organ tubuh lainnya yang cepat menoleransi bila aliran darah
menurun karena aliran kolateralnya adekuat.
1. Arteri-arteri
Darah
arteri di suplai ke otak berasal dari dua arteri carotid internal dan dua
arteri vertebral dan meluas ke system percabangan. Carotid internal di bentuk
dari percabangan dua carotid dan memberikan sirkulasi darah otak bagian
anterior. Arteri – arteri vertebral adalah cabang dari arteri subklavia,
mengalir ke belakang dan naik pada satu sisi tulang belakang bagian vertical
dan masuk ke tengkorak melalui foramen magnum. Kemudian saling berhubungan
menjadi arteri basilaris membagi menjadidua cabang pada arteri serebralis
bagian posterior.
2. Sirkulus
Willisi
Pada
dasar otak di sekitar kelenjar hipofisis, sebuah lingkaran arteri terbentuk
diantara rangkaian arteri carotid internal dan vertebral lingkaran ini di sebut
sirkulus willisi yang dibentuk dari cabang – cabang arteri carotid internal,
anterior dan arteri serebral bagian tengah, dan arteri penghubung anterior dan posterior aliran darah sirkulus willisi secara langsung
mempengaruhi sirkulasi anterior dan posterior serebral, arteri – arteri pada
sirkulus willisi secara langsung mempengaruhi sirkulasi anterior dan posterior
serebral,arteri arteri pada sirkulus wilisi memberi rute alternative pada
aliran darah jika salah satu peran arteri mayor tersumbat.anatomis anterial
sepanjang sirkulus willisi merupakan daerah yang sering mengalami aneurisma,
mungkin bersifat kongenital. Aneurisma dapat terjadi bila tekanan darah
meningkat, yang menyebabkan dinding arteri menjadi menggelembung keluar seperti
balon. Aneurisma yang berdekatan dengan struktur serebral, seperti penekanan
pada khiasma optikum yang menyebabkan gangguan penglihatan. Jika arteri
tersumbat karena spasme vaskuler, emboli, atau karena trombus dapat menyebabkan
sumbatan aliran darah ke distal neuron –neuron dan hal ini mengakibatkan sel
sel neuron cepat nekrosis. Keadan ini mengakibatkan stroke ( cedera
serebrovaskular atau infark ) pengaruh sumbatan pembuluh darah tergantung pada
pembuluh darah dan pada daerah otak yang terserang.
3. Vena
Aliran
vena untuk otak tidak menyertai sirkulasi arteri sebagaimana pada struktur
organ lain. Vena-vena besar. Persilangan pada subarachnoid dan penggosongan
sinus dural yang luas dapat memengaruhi vascular yang terbentang dalam dura
mater yang kuat. Jaringan kerja pada sinus-sinus membawa vena keluar dari otak
dan menyebabkan pengosongan vena jugularis interna menuju system sirkulasi
pusat. Vena-vena serebri bersifat unik, karena vena-vena ini tidak seperti
vena-vena lain. Vena-vena serbri tidak berkatup sehingga tidak dapat mencegah
aliran darah balik.
C.
BARIER
DARAH OTAK
Sistem saraf pusat tidak dapat
ditembus beberapah zat yang ada pada sirkulasi darah (misalnya zat warna, obat-obatan,
antibiotic). Setelah disuntikan ke dalam aliran darah, zat-zat ini tidak dapat
menjangkau neuron-neuron SSP. System ini disebut dengan barier darah otak. Sel-sel endotel pada kapiler-kapiler otak
membentuk peraturan yang kuat sehingga tercipta barier terhadap molekul besar
yang masuk ke dalam cairan serebrospinal (CSS) disebabkan oleh rendahnya
permeabilitas terhadap sel-sel yang keluar pada pleksus khoroid. Semua zat yang
masuk ke dalam CSS ini harus disaring melalui membran kapiler pleksuskhoroid
apabila terjadi trauma, edema serebri, dan hipoksemia serebri maka dengan
adanya barier darah otak perlu dilakukan pemilihan obat-obatan yang dapat
memengaruhi SSP.
1. Cairan
serebrospinal
Cairan serebrospinal (CSS)
merupakan cairan bening dan mempunyai berat jenis 1,007. CSS diproduksi di
dalam ventrikel dan bersirkulasi dari sekitar otak dan medulla spinalis melalui
system ventricular. Ventrikel terdiri atas ventrikel lateral kanan dan kiri,
serta ventrikel ketiga dan keempat. Kedua ventrikel keluar ke ventrikel ketiga
pada foramen antara ventrikel dan lamina, semuanya berada di kanalis
vertebralis.
2. Medulla
spinalis
Medula
spinalis dan batang otak membentuk struktur kontinu yang keluar dari hemisfer
serebral sebagai penghubung otak dan saraf perifer. Panjangnya rata-rata 45 cm
dan menipis pada jari-jari medula spinalis yang memanjang dari foramen magnum
di dasar tengkorak sampai bagian atas lumbal kedua adalah akar saraf. Akar
saraf yang memanjang melebihi konus dan menyurupai ekor kuda disebut kauda equine.
Medula
spinalis tersusun dari 33 segmen servikal, 12 segmen torakal, 5 segmen lumbal,
5 segmen sacral, dan 5 segmen koksigeus. Medula spinalis mempunyai 31 pasang
saraf spinal, masing-masing segmen mempunyai percabangan untuk setiap sisi.
Medula spinalis terdiri atas substansia grisea dan substansi alba pada bagian
internal. Pada medula spinalis, substansia grisea berada di bagian tengah,
sedangkan substansia alba mengelilingi substansia grisea.
3. Saraf
saraf spinalis
Medula
spinalis tersusun dari 33 segmen servikal, 12 segmen torakal, 5 segmen lumbal,
5 segmen sacral, dan 5 segmen koksigeus. Medula spinalis mempunyai 31 pasang
saraf spinal, masing-masing segmen mempunyai percabangan untuk setiap sisi.
Medula spinalis terdiri atas substansia grisea dan substansi alba pada bagian
internal. Pada medula spinalis, substansia grisea berada di bagian tengah,
sedangkan substansia alba mengelilingi substansia grisea.
4. Kolumna
vertebra
Kolumna
vertebral melindungi medulla spinalis, memungkinkan gerakan kepala dan tungkai,
dan menstabilkan struktur tulang untuk ambulasi. Vertebra terpisah oleh
potongan potongan kecuali servikal pertama dan kedua, sakral dan tulang
belakang koksigius. Masing masing tulang belakang mempunyai hubungan dengan
ventral tubuh dan dorsal atw lengkungan saraf, di mana semua berada di bagian
posterior tubuh. Seterusnya lengkung saraf terbagi dua yaitu pedikel dan
lamina. Badan vertebra, arkus saraf, pedikel dan lamina semuanya berada di
kanalis vertebralis.
5. Struktur
medulla spinalis
Medulla
spinalis di kelilingi oleh meningen, dura, arachnoid dan pia meter. Di antara
dua meter dan kanalis vetebralis terdapat ruang
epidural. Medulla spinalis berbentuk struktur H dengan badan sel saraf (substansia alba). Bagian bawah yang
berbentuk H meluas dari bagian atas dan bersamaan menuju bagian tanduk
anterior (anterior horns)
keadan tanduk - tanduk ini berupa sel sel mempunyai serabut serabut, yang
membentuk ujung akar anterior ( motorik) dan berfungsi untuk aktifitas yang di sadari dan aktiifitas reflex dari otot otot yang berhubungan dengan
medulla spinalis. Bagian posterior yang tipis
(upper horns ) mengandung sel sel
berupa serabut serabut yang masuk ke ujung akar posterior ( sensorik) dan kemudian bertidak sebagai relay station dalam jaras reflex atau
sensorik.
Pada
bagian torakal medulla spinalis adalah projeksi dari masing masing sisi di
bagian crossbar H subtansia grisea yang di sebut tanduk lateral ( lateral horn
). Tanduk lateral mengandung sel sel yang memberikan reaksi serabut autonom
bagian simpatis. Serabut serabut ini meniggalkan medulla spinalis melalui akar
anterior di dalam segmen torakal dan segmen lumbar bagian atas.
6.
Traktus spinalis
Substansia
alba membentuk bagian medulla spinalis yang besar dan dapat terbagi menjadi
tiga kelompok serabut-srabut disebut traktus atau jaras traktus posterior menyalurkan sensasi, presepsi terhadap sentuhan,
getaran, posisi, dan gerakan pasif bagian-bagian tubuh. Sebelum menjangkau
daerah-daerah daerah korteks serebri, serabut-serabut ini menyilang ke daerah
yang berlawanan pada medulla oblongata. Traktus spinotalamus (serabut-serabut
segera menyilang kesisi yang berlawanan dan masuk medulla spinalis dan naik).
Bagian ini bertugas mengirim impuls nyeri dan temperature ke thalamus dan
korteks serebri. Traktus lateral (pyramidal, kortikospinal) mennyalurkan impuls
motoric ke sel-sel tanduk anterior dari sisi yang berlawanan di otak.
Serabut-serabut desenden merupakan sel-sel saraf yang didapat pada daerah
sebelum pusat korteks. Bagian ini menyilang di medulla oblongata yang disebut
piramida. -11
D. RANGKUMAN
Secara
anatomis PNS dibagi menjadi 31 pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf kranial.
Saraf perifer dapat terdiri dari
neuron-neuron yang menerima pesan-pesan neural sensoris (aferen) yang menuju ke
CNS dan/ atau menerima pesan-pesan neural motoris (eferen) dari CNS.
Saraf-saraf spinal menyalurkan baik pesan-pesan aferen maupun pesan-pesan
eferen dan dengan demikian saraf-saraf spinal dinamakan saraf campuran.
Saraf-saraf kranial berasal dari bagian permukaan otak.
Sistem
persarafan terdiri dari otak, medulla spinalis, dan saraf perifer.
Struktur-struktur ini bertanggung jawab untuk kontrol dan koordinasi aktivitas
sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls tersebut
berlangsung melalui serat-serat saraf dan jaras-jaras secara langsung dan terus
menerus. Responnya seketika sebagai hasil dari perubahan potensial elektrik,
yang mentransmisikan sinyal-sinyal.
1. Otak
2.
Meningen
a.
Dura mater
b. Arakhnoid
c. Pia
mater
3. Serebrum
a. Lobus
frontal
b. Lobus
temporal
c.
Lobus oksipital
Korpus kalosum
adalah kumpulan serat – serat saraf
tepi. Korpus kalosum menghubungankan kedua hemisfer otak dan bertanggung
jawab dalam transmisi informasi dari salah satu sisi otak kebagian lain.
BARIER
DARAH OTAK
Sistem saraf pusat tidak dapat
ditembus beberapah zat yang ada pada sirkulasi darah (misalnya zat warna,
obat-obatan, antibiotic). Setelah disuntikan ke dalam aliran darah, zat-zat ini
tidak dapat menjangkau neuron-neuron SSP. System ini disebut dengan barier darah otak. Sel-sel endotel pada
kapiler-kapiler otak membentuk peraturan yang kuat sehingga tercipta barier
terhadap molekul besar yang masuk ke dalam cairan serebrospinal (CSS)
disebabkan oleh rendahnya permeabilitas terhadap sel-sel yang keluar pada
pleksus khoroid. Semua zat yang masuk ke dalam CSS ini harus disaring melalui
membran kapiler pleksuskhoroid apabila terjadi trauma, edema serebri, dan
hipoksemia serebri maka dengan adanya barier darah otak perlu dilakukan
pemilihan obat-obatan yang dapat memengaruhi SSP.
7. Cairan
serebrospinal
8. Medulla
spinalis
9. Saraf
saraf spinalis
10. Kolumna
vertebra
11. Struktur
medulla spinalis
12.
Traktus spinalis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar