Sabtu, 01 Juni 2013

Keperawatan anak



DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK
PENGERTIAN
Hospitalisasi adalah suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di RS, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah

Perasaan yang sering muncul pada anak : Cemas, marah, sedih, takut dan rasa bersalah (Wong, 2000). Timbul karena :
* menghadapi sesuatu yang baru dan belum pernah dialaminya
* rasa tidak aman dan nyaman
* perasaan kehilangan sesuatu yang biasa dialaminya dan sesuatu yang dirasakan menyakitkan

REAKSI TERHADAP HOSPITALISASI
Reaksi anak terhadap hospitalisasi
 Kecemasan karena perpisahan, kehilangan, perlukaan tubuh dan rasa nyeri
·         masa bayi ( 0 - 1 tahun )à
 Perpisahan dengan orang tua : gangguan pembentukan rasa percaya dan kasih sayang
®
 Terjadi stranger anxiety ( usia 6 bulan ) : cemas apabila berhadapan dengan orang asing dan perpisahan
®
 Reaksinya : menangis, marah, banyak melakukan gerakan
®

Masa toddler ( 2 – 3 tahun )
 Sumber stress yang utama : cemas akibat perpisahan
®
 Respon : tahap protes, putus asa dan pengingkaran
®
 Tahap protes : menangis kuat, menjerit memanggil orang tua atau menolak perhatian yang diberikan orang lain
®
 Tahap putus asa : menangis berkurang,anak tidak aktif, kurang menunjukkan minat bermain dan makan, sedih dan apatis
®
 Tahap pengingkaran : mulai menerima perpisahan,membina hubungan secara dangkal, anak mulai terlihat menyukai lingkungannya
®

Masa prasekolah
 Perawatan di RS : anak untuk berpisah dari lingkungan yang dirasakannya aman, penuh kasing sayang dan menyenagkan
®
 Reaksi terhadap perpisahan : menolak makan, sering bertanya, mena
ngis secara perlahan dan tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan®

Masa sekolah
 Timbul kecemasan : berpisah dengan lingkungan yang dicintainya
®
 Kehilangan kontrol karena adanya pembatasan aktivitas
®
 Kehilangan kontrol : perubahan peran dalam keluarga
®
 Anak kehilangan kelompok sosialnya karena ia biasa melakukan kegiatan bermain atau pergaulan sosial, perasaan takut mati dan adanya kelemahan fisik
®
 Reaksi terhadap perlukaan atau rasa nyeri : ekspresi baik secara verbal maupun nonverbal : anak sudah mampu mengkomunikasikannya
®
 Sudah mampu mengontrol perilaku jika merasa nyeri : menggigit bibir/menggigit dan memegang sesuatu dengan erat
®

Masa remaja
 Timbul perasaan cemas : harus berpisah dengan teman sebayanya
®
 Pembatasan aktivitas di RS :anak kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menjadi tergantung pada keluarga atau pertugas kesehatan
®
 Reaksi yang sering muncul : menolak perawatan atau tindakan yang dilakukan, anak tidak mau kooperatif dengan petugas kesehatan atau menarik diri dari keluarga, sesama pasien dan petugas kesehatan
®
 Perasaan sakit : respon anak bertanya-tanya, menarik diri dari lingkungannya /
®
menolak kehadiran orang lain

Reaksi orang tua terhadap hospitalisasi anak
1. Perasaan cemas dan takut
 Perasaan cemas dan takut : mendapat prosedur menyakitkan
®
 Cemas paling tinggi : menunggu informasi tentang diagnosa penyakit anaknya
®
 Takut muncul : takut kehilangan anak pada kondisi sakit terminal
®
 Perilaku : sering bertanya / bertanya tentang hal yang sama secara berulang-ulang pada orang yang berbeda, gelisah, ekspresi wajah tegang dan marah
®

2. Perasaan sedih
 Muncul pada saat anak dalam kondisi terminal
®
 Perilaku : isolasi, tidak mau didekati orang lain, tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan
®

3. Perasaan frustasi
 Putus asa dan frustasi : anak yang telah dirawat cukup lama dan tidak mengalami perubahan, tidak adekuatnya dukungan psikologis
®
 Perilaku : tidak kooperatif, putus asa, menolak tindakan, menginginkan pulang paksa
®

Reaksi saudara kandung terhadap hospitalisasi anak
1. Perasaan dan pikiran negatif
 Anak yang lebih kecil merasa dan berpikiran negatif : kebutuhan diprioritaskan pada anak yang sakit
®
 Reaksi yang muncul : marah, cemburu, benci dan rasa bersalah
®
Marah : jengkel pada orang tua yang dinilainya tidak memperhatikannya
Cemburu : orang tua lebih mementingkan saudaranya yang sakit
Benci : situasi yang dinilainya Sanga
t tidak menyenangkan
Rasa bersalah : anak berpikir mungkin saudaranya sakit akibat kesalahannya
 Takut dan cemas : ketidaktahuan tentang kondisi saudaranya
®
 Kesepian :situasi rumah dirasakanya tidak seperti biasanya penuh kehangatan, bercengkrama dengan orang tua dan saudaranya
®

INTERVENSI KEPERAWATAN DALAM MENGATASI DAMPAK HOSPITALISASI
1.Meminimalkan stresor atau penyebab stres
* Untuk mencegah atau meminimalkan dampak perpisahan :
 Libatkan ortu berperan aktif dalam perawatan anak
®
 Beri kesempatan ortu untuk melihat anak setiap saat
®
 Modifikasi ruang perawatan : membuat situasi ruang rawat seperti di rumah
®
 Pertahankan kontak dengan kegiatan sekolah
®

* Untuk mencegah perasaan kehilangan control :
 Hindari pembatasan fisik jika anak dapat kooperatif terhadap petugas kesehatan
®
 Buat jadwal kegiatan untuk prosedur terapi, latihan, bermain dan aktivitas lain dalam perawatan
®
 Fokuskan intervensi kep. Pada upaya untuk mengurangi ketergantungan
®

* Untuk meminimalkan rasa takut terhadap cedera & rasa nyeri :
 Siapkan psikologis anak dan orang tua : tindakan prosedur yang menimbulkan rasa nyeri
®
 Lakukan permainan terlebih dahulu sebelum melakukan persiapan fisik anak
®
 Pertimbangkan untuk menghadirkan orang tua pada saat anak dilakukan tindakan
®
 Tunjukkan sikap empati
®
 Lakukan persiapan khusus jauh hari sebelumnya apabila memungkinkan
®

2. Memaksimalkan manfaat hospitalisasi
 Bantu perkembangan ortu dan anak
®
 Beri kesempatan ortu untuk belajar tentang penyakit anak, terapi yang didapat dan prosedur keperawatan
®
 Berikan kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan
®
 Fasilitasi anak untuk tetap menjaga sosialisasinya sesama pasien yang ada, teman sebaya atau teman sekolah
®

3.Memberikan dukungan pada anggota keluarga lain
 Berikan dukungan pada keluarga untuk mau tinggal dengan anak di RS
®
 Fasilitasi keluarga untuk berkonsultasi pada psikolog atau ahli agama : keluarga mengalami masalah psikosoasial daa spiritual
 Beri dukungan kepada keluarga untuk menerima kondisi anaknya dengan nilai yang diyakini

4.Mempersiapkan anak untuk mendapatkan perawatan di RS
 Siapkan ruang rawat sesuai dengan tahap usia dan jenis penyakit dengan peralatan yang diperlukan
®
 Oriantasikan anak dengan situasi RS bila anak harus dirawat secara berencana
®
 Kenalkan perawat dan dokter yang merawatnya
®
 Kenalkan dengan pasien anak lain yang akan menjadi teman sekamar
®
 Jelasakan aturan RS yang berlaku dan jadwal kegiatan yang diikuti
®
 Laksanakan pengkajian riwayat keperawatan
®
 Lakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lainnya
®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar