KEMOTERAPEUTIKA ANTI
MIKROBA
NO
|
KEMOTERAPEUTIKA
ANTIMIKROBA
|
MEKANISME KERJA
|
PENGGUNAANNYA
|
EFEK SAMPING OBAT
|
KONTRA INDIKASI
|
DOSIS
|
1
|
1. Sulfonamide
2. Trimethoprim
3. Spiramisin
4. Roksitromisin
5. Klaritromisin
|
Menganggu
metabolisme sel mikroba
|
1.
Sulfonamide
-
penggunaan utama untuk infeksi akut pada saluran kemih
-
penggunaan lain untuk disentri basiler, meningitis, nokardiasis,
trakoma, toksoplasmosis.
2.
Trimethoprim
-
infeksi
saluran nafas.
- infeksi pada ginjal.
- infeksi saluran kemih.
-infeksi pada saluran
pencernaan.
-infeksi kelamin .
3.
Spiramisin
- infeksi saluran
pernafasan
-otitis media
- infeksi kulit
- infeksi lain yang
sensitive terhadap spiramisin
4.
Roksitromisin
Infeksi telingan, hidung,
tenggorokan, infeksi bronchopulmonary, kelamin ( tidak termasuk infeksi
gonococcal) dan infeksi kulit
5.
Klaritromisin
Infeksi saluran nafas, infeksi
ringan dan sedang pada kulit dan jarigan lunak, terapi tambahan untuk
eradikasi helicobacter pylori pada tukak duodenum.
|
1. Sulfonamide
- Kerusakan parah pada sel-sel darah, antara
lain agranulositosis dan anemia hemolitik.
- Reaksi alergi
- Gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare
dan sebagainya)
- Bahaya kristaluria.
2. Trimethoprim
- mual
- diare
- sakit kepala
- hiperkalemia
- ruam
3. Spiramisin
Kadang
timbul rasa mual, nyeri, epigesterum, diare,
muntah, dan reaksi hipersensitif pada kulit.
4. Roksitromisin
Gangguan salurn pernafasan dan alergi kulit
5. Klaritromisin
1)
Gangguan
saluran pencernaan seperti nyeri epigastrik, mual, muntah, dan diare.
2)
Anafilaksi,
dan nefritis interstisial.
3)
Gangguan
pendengaran jika digunakan dalam dosis besar atau gangguan pada fungsi ginjal
atau pada pasien usia lanjut
4)
Hipersensitif
termasuk ruang kulit, demam obat eosinofilia.
|
1. Sulfonamide Tidak
digunakan pada pasien penyakit ginjal, insufiensi jantung, porfiria akut, defisiensi
bawaan dari glukosa-6-fosfat-dehidrigenase, kerusakan parenkim hati,
hipersensitifitas terhadap sulfonamide, wanita hamil, dan bayi baru lahir.
2.
Trimethoprim
- gangguan hati.
-gangguan fungsi ginjal.
-hipersensifitas terhadap
sulfonamide.
-wanita hamil.
-ibu menyusui.
- bayi dibawah usia 2
bulan.
-porfiria.
3.
Spiramisin
Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap
spiramisin atau antibiotik makrolida lainnya.
4.Roksitromisin
Hipersensitifitas
dan kombinasi dengan turunan ergot
5. Klaritromisin
-
Hipersensitivitas teerhadap klaritromisin, Eritromisin, atau
anti infeksi makrolid lainnya.
-
Gunakan
secara hati-hati kepada kehamilan (hindari penggunaannya kecuali jika tidak
ada pilihan lain).
|
1. Sulfonamide
- Sulfonamide
kerja singkat rata- rata
digunakan 50-100 mg/kg bobot badan per hari secara oral
- Sulfonamide
kerja sedang rata-rata digunakan 25-50 mg/kg bobot badan per hari
secara oral
- Sulfonamide
kerja panjang rata-rata digunakan 10-20 mg/kg bobot badan per hari
secara oral
2.
Trimethoprim
- dewasa dan anak-anak
> 12 tahun 2 tablet 2x sehari atau 1 kaplet 2x sehari ( kaplet forte).
- infeksi berat 3 tablet
2x sehari.
- anak 6-12 tahun
dosisnya 5-10 ml 2x sehari .
-anak 2-5 tahun dosisnya
2,5-5 ml 2x sehari.
- bayi 6 minggu – 2 tahun
dosisnya 2,5 ml 2x sehari .
3 Spiramisin
-
Dewasa
: 3x sehari 1 tablet selama 5 hari
-
Anak-anak
: 50-100 mg/ kg BB/ hari dibagi dalam 2-4 dosis selama 5 hari.
4 Roksitromisin
-
Dewasa
: 150 mg 2x sehari
-
Anak-anak
: >4 tahun 5-8 mg/ kgBB sehari dalam dosis terrbagi.
5.Klaritromisin
7,5 mg/kg berat badan tiap 12 jam selama 5
hari.
|
mantapp kakanda..
BalasHapussiip.