Minggu, 13 Oktober 2013

Faringitis


A.    DEFINISI
Faringitis adalah infeksi pada faring yang disebabkan oleh virus dan bakteri, yang ditandai oleh adanya nyeri tenggrokan, faring eksudat dan hiperemis, demam, pembesaran limfonodi leher dan malaise. (Vincent, 2004)
Faringitis ( pharyngitis) adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok.(Wikipedia.com).
Faringitis adalah suatu peradangan pada tenggorokan (faring).Faringitis (dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang tenggorokan berarti dinding tenggorokan menebal atau bengkak, berwarna lebih merah, ada bintik-bintik putih dan terasa sakit bila menelan makanan.


B.     ETIOLOGI
1.         Faringitis bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri. Kebanyakan disebabkan oleh virus, termasuk virus penyebab common cold, flu, adenovirus, mononukleosis atau HIV. Bakteri yang menyebabkan faringitis adalah streptokokus grup A, korinebakterium, arkanobakterium, Neisseria gonorrhoeae atau Chlamydia pneumoniae.
2.         Virus, 80 % sakit tenggorokan disebabkan oleh virus, dapat menyebabkan demam
3.         Batuk dan pilek. Dimana batuk dan lendir (ingus) dapat membuat tenggorokan teriritasi.
4.         Virus coxsackie (hand, foot, and mouth disease).
5.         Alergi. Alergi dapat menyebabkan iritasi tenggorokan ringan yang bersifat kronis (menetap).
6.         Bakteri streptokokus, dipastikan dengan Kultur tenggorok. Tes ini umumnya dilakukan di laboratorium menggunakan hasil usap tenggorok pasien. Dapat ditemukan gejala klasik dari kuman streptokokus seperti nyeri hebat saat menelan, terlihat bintik-bintik putih, muntah – muntah, bernanah pada kelenjar amandelnya, disertai pembesaran kelenjar amandel.

C.     MANIFESTASI KLINIS
1.      Membran mukosa berwarna kemerahan
2.      Demam
3.      Batuk
4.      Pembesaran kelenjar getah bening
5.      Gatal tenggorokan
6.      Peningkatan SDL


D.    PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Pada pemeriksaan dengan mempergunakan spatel lidah, tampak tonsil membengkak, hiperemis, terdapat detritus, berupa bercak (folikel, lakuna, bahkan membran). Kelenjar submandibula membengkak dan nyeri tekan, terutama pada anak.
2.      Pemeriksaan Biopsi
Contoh jaringan untuk pemeriksaan dapat diperoleh dari saluran pernapasan (sekitar faring) dengan menggunakan teknik endoskopi. Jaringan tersebut akan diperiksa dengan mikroskop untuk mengetahui adanya peradangan akibat bakteri atau virus.
3.      Pemeriksaan Sputum
Pemeriksaan sputum makroskopik, mikroskopik atau bakteriologik penting dalam diagnosis etiologi penyakit.Warna bau dan adanya darah merupakan petunjuk yang berharga.
4.      Pemeriksaan Laboratorium
a.         Sel darah putih (SDP)
Peningkatan komponen sel darah putih dapat menunjukkan adanya infeksi atau inflamasi.
b.        Analisa Gas Darah
Untuk menilai fungsi pernapasan secara adekuat, perlu juga mempelajari hal-hal diluar paru seperti distribusi gas yang diangkut oleh sistem sirkulasi.

E.     PENATALAKSANAAN MEDIS
1.       Antibiotik golongan penicilin atau sulfanomida
a.         Faringitis streptokokus paling baik diobati peroral dengan penisilin (125-250 mg penisilin V tiga kali sehari selama 10 hari)
b.        Bila alergi penisilin dapat diberikan eritromisin (125 mg/6 jam untuk usia 0-2 tahun dan 250 mg/6 jam untuk usia 2-8 tahun) atau klindamisin.
2.        Tirah Baring
3.        Pemberian cairan yang adekuat
4.        Diet ringan
5.        Obat kumur hangat.
Berkumur dengan 3 gelas air hangat. Gelas pertama berupa air hangat sehingga penderita dapat menahan cairan dngan rasa enak. Gelas kedua dan ketiga dapae diberikan air yang lebihhangat.Anjurkan setiap 2 jam. Obatnya yaitu:
a.         Cairan saline isotonik (½  sendok teh garam dalam 8 oncesair hangat)
b.        Bubuk sodium perbonat (1 sendok teh bubuk dalam 8 ounces air hangat). Hal ini terutama berguna pada infeksi vincent atau penyakit mulut. (1 ounce = 28 g)
6.        Pendidikan Kesehatan.
a.         Instruksikan pasien menghindari kontak dengan orang lain sampai demam hilang. Hindari penggunaan alkohol, asap rokok, tembakau dan polutan lain.
b.        Anjurkan pasien banyak minum. Berkumur dengan larutan normal salin dan pelega tenggorokan bila perlu.

F.      PENGKAJIAN
1.      Pola presepsi dan pemeliharaan kesehatan
·         Lingkungan rumah yang kotor
·         Polusi udara, air bersih, cuaca
·         Kebersihan diri
·         Kurangnya ventilasi rumah
2.      Pola nutrisi dan metabolik
·         Pola makanan dan minuman, seperti makan di pinggir jalan
3.      Pola aktivitas dan latihan
·         Bermain bola dan sepeda
4.      Pola tidur dan istirahat
·         Sulit beristirahat
5.      Pola presepsi dan kognitif
·         Kurangnya pengetahuan

G.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Ketidakefektifan jalan napas b/d adanya infeksi pertahanan imun
2.      Nyeri akut b/d agen-agen penyebab cedera
3.      Hipertermia b/d peningkatan laju metabolisme
4.      Ketidakseimbangan nutrisi b/d kesulitan mengunyah

H.    INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA
Hasil Yang Diharapkan
INTERVENSI
(observasi, tindakan mandiri, penyuluhan, dan kolaboratif)
RASIONAL
1
Ketidakefektifan jalan napas b/d adanya sekret yang kental

  1. Pasien dapat mengeluarkan sputum
2.      Pasien mengatakan dapat bernapas dengan lancar
  1. Identifikasi kualitas atau kedalaman nafas pasien
  2. Anjurkan untuk minum air hangat.
  3. Ajari pasien untuk batuk efektif
  4. Kolaborasi untuk pemberian ekspektoran
  1. Untuk mengetahui keadaan napas pasien
  2. Untuk mencairkan sputum agar mudah dikeluarkan
  3. Untuk melegakan saluran pernapasan
  4. Untuk mengencerkan dahak
2
Nyeri akut b/d agen-agen penyebab cedera

Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan nyeri pasien berkurang


3
Hipertermia b/d peningkatan laju metabolisme

Setelah dilakukan tindakan perawatan 2 x 24 jam suhu badan pasien normal
Termoregulasi
Kriteria hasil :
·        Suhu kulit normal
·        Suhu badan 35,9°C-37,7°C
·        Tidak ada sakit kepala
·        Tidak ada nyeri otot
·        Tidak ada perubahan warna kulit
·        Nadi, respirasi dalam batas normal.
Pangaturan panas
·       Monitor suhu tiap 2 jam.
·       Monitor tekanan darah, nadi dan respirasi.
·       Monitor suhu dan warna kulit.
·       Monitor dan laporkan tanda dan gejala hipertermi.
·       Anjurkan intake cairan dan nutrisi yang adequate
·       Ajarkan pasien bagaimana mencegah panas yang tinggi.
·       Berikan obat antipiretik
·       Berikan obat untuk mencegah atau mengontrol menggigil.

Pengobatan  Fungsi
1.      Monitor           suhu dengan sering
2.      Monitor IWL
3.      Monitor suhu dan warna kulit
4.      Monitor tekanan darah, nadi dan respirasi
5.      Monitor           derajat penurunan kesadaran
6.      Monitor kemampuan aktivitas
7.      Monitor leukosit, hematokrit
8.      Monitor intake dan output
9.      Monitor           adanya aritmia jantung
10.  Dorong peningkatan intake cairan
11.  Berikan            cairan intravena
12.  Tingkatkan sirkulasi udara dengan kipas angin
13.  Dorong            atau lakukan            oral hygiene
14.  Berikan obat antipiretik untuk mencegah pasien menggigil
15.  Berikan obat antibiotic untuk  mengobati penyebab demam.
16.  Berikan oksigen
17.  Kompres dingin diselangkangan dan aksila
18.  Anjurkan pasien untuk tidak memakai selimut clan memakai selimut dan memakai baju berbahan dingin.
Manajemen lingkungan
·         -Berikan       ruangan sendiri       sesuai indikasi
2.       Berikan            tempat tidur clan kain/linen yang bersih dan nyaman
3.       Batasi pengunjung
Mengontrol infeksi
1.      Anjurkan         pasien Untuk mencuci tangan
2.      Gunakan          sabun Untuk mencuci tangan
3.      Cuci     tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan perawatan Pasien
4.      Ganti tempat infuse dan bersihkan sesuai dengan protokol.
5.      Berikan perawatan kulit di area yang odem
6.      Dorong pasien Untuk cukup istirahat
7.      Lakukan pemasangan infuse dengan teknik aseptik
8.      Anjurkan pasien minum antibiotik sesuai resep.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar